Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Perdata di Daerah Ini Tak Perlu Datang ke Pengadilan, Cukup via Email

Kompas.com - 10/01/2020, 18:07 WIB
Zakarias Demon Daton,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Pengadilan Negeri (PN) Balikpapan, Kalimantan Timur, mengubah pola sidang perdata dari manual menjadi elektronik (e-Litigation) sejak November 2019.

Kini, sidang antar pihak bersengketa hanya menggunakan email.

Replik, duplik, jawaban, semua dikirim lewat email antara para pihak berperkara. Tugas hakim hanya memverifikasi.

"Tapi sidang saksi, pemeriksaan alat bukti, dan putusan masih manual menggunakan ruang sidang," ungkap Humas Pengadilan Negeri (PN) Balikpapan, Pujiono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/1/2020).

Baca juga: Kisah Seorang Ibu Terobos Kobaran Api Coba Selamatkan Putrinya, Keduanya Tak Selamat

Pujiono mengatakan, perubahan pola sidang tersebut masih berlaku khusus saat sidang perdata.

Sedangkan saat  sidang kasus pidana masih menggunakan pola lama.

“Tapi ke depan kita akan dorong sidang kasus pidana pun pakai elektronik,” tuturnya.

Jika sebelumnya dalam satu kasus perdata bisa memakan waktu enam bulan, kini sidang online hanya butuh waktu 2-3 bulan saja satu perkara bisa diputus.

Selain memangkas waktu, sidang online pun memangkas biaya.

Dalam satu kali panggilan sidang manual, biasanya PN Balikpapan bisa mengeluarkan dana untuk pengantaran surat pemanggilan jadwal sidang.

Jika antar dalam kota bisa berkisar Rp 100.000sampai jutaan antar daerah, kini dana tersebut tak digunakan lagi.

Hanya saja tetap ada biaya esidentil karena orang yang digugat tentu butuh panggilan atau pemberitahuan PN.

“Karena orang digugat awal biasanya tidak tahu. Soal itu PN masih lakukan pemanggilan manual,” ungkap dia.

Setelah para pihak sudah mengetahui berperkara, selanjutnya menggunakan sistem online.

Masing-masing pihak diminta membuat akun email.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com