Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Pembunuhan Caleg di Balikpapan, Akibat Miras hingga Dugaan Persekongkolan

Kompas.com - 18/09/2018, 09:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Edi (38), seorang calon legislatif (caleg) di Balikpapan Utara, ditemukan tak bernyawa di dalam selokan dengan tubuh penuh luka bacok, pada hari Minggu (9/9/2018). Saat ditemukan, tubuhnya tertindih oleh sepeda motor.

Tak berselang lama, pelaku yang ternayata masih ada ikatan saudara, menyerahkan diri ke kantor polisi. Namun, pihak keluarga korban menganggap pembunuhan tersebut adalah buah persekongkolan yang sengaja ingin menghabisi Edi.

Berikut sejumlah fakta terkait kasus tersebut.

1. Pelaku menyerahkan diri usai membacok korban

Pembunuhan.Thinkstock Pembunuhan.

Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Sopyan mengatakan, pelaku pembunuhan Edi sudah menyerahkan diri dan diamankan dan saat ini kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Polres Balikpapan untuk proses hukum lanjutan.

"Saat kita cari. Akhirnya pelaku menyerahkan diri ke kantor polisi," tuturnya.

Pelaku bernama Layappe (65), ia mengakui perbuatannya terhadap korban. Ia membunuh korban dengan parang. Kendati demikian, Layappe mengaku tak mengetahui korban yang tak lain merupakan kerabatnya tewas akibat perbuatannya.

Baca Juga: Mantan Napi Pembunuhan Jadi Anggota DPRD

2. Kronologi kejadian berawal dari miras

Ilustrasi Miras OplosanTOTO SIHONO Ilustrasi Miras Oplosan

Berdasar pengakuan pelaku, korban dan Layappe pada hari Sabtu (8/9/2018) begadang pesta miras hingga larut malam di salah satu tempat hiburan malam (THM) di bilangan Jalan Ruhui Rahayu, Balikpapan. 

Diduga pengaruh alkohol, keduanya terlibat cekcok saat hendak pulang ke rumah. Keduanya sempat berdamai dan melanjutkan dengan makan bersama di sebuah warung pada hari Minggu (9/9/2018).

Namun, di warung makan keduanya kembali adu mulut hingga berlanjut baku hantam. Saat itu Edi menghajar habis-habisan Layappe hingga tak kuasa membalas.

Layappe yang usianya sudah uzur memilih melarikan diri dan pulang ke rumah.

Sesampainya dirumah, Layappe baru sadar korban ternyata mengejar dirinya. Saat itu korban berteriak-teriak menantang pelaku. 

Layappe pun keluar rumah dengan parang di tangan. Korban tenyata tak gentar saat Layappe keluar membawa parang. Melihat itu, Layappe pun memilih pergi menjauh dari korban.

Sayangnya, korban justru naik pitam ketika melihat pelaku lari. Korban pun segera memacu sepeda motor Mio nya dan mengejar pelaku hingga di depan sekolah Islam Al Auliya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com