Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Tol Balikpapan-Samarinda Dinilai Kemahalan, Penumpang Protes

Kompas.com - 20/06/2020, 09:13 WIB
Zakarias Demon Daton,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Sejak diberlakukan tarif Tol Balikpapan – Samarinda (Balsam) pada 14 Juni 2020, sejumlah sopir travel maupun pengusaha travel lebih memilih menggunakan jalur lama.

Alasannya karena tarif tol dinilai terlalu mahal. Menurut pengakuan para sopir travel, penumpang yang meminta agar pengemudi memilih jalan biasa ketimbang tol.

Joko Sutono yang menjadi sopir travel di Samarinda mengaku lebih banyak menggunakan jalan lama daripada tol sejak diberlakukan tarif.

Baca juga: Cuma karena Curhat di Media, Kepala Puskesmas Ini Dicopot

“Lebih banyak penumpang minta pakai jalur lama, karena tarif tol mahal,” kata Joko kepada Kompas.com di Samarinda, Jumat (19/6/2020).

Joko mengatakan, dia hanya menggunakan jalan tol jika penumpang bersedia membayar.

Jika tidak, maka dirinya menggunakan jalur lama.

“Karena kami sekali carter Rp 400.000 sekali perjalanan Samarinda-Balikpapan. Uang itu potong bensin Rp 150.000, sisa Rp 250.000. Kalau bayar tol lagi (tarif tol Rp 75.000 untuk kendaran sedan), setoran mobil saja sudah enggak cukup, belum lagi uang makan di rumah,” kata dia.

Baca juga: Anggota Brimob Jatuh dari Motor, Dadanya Ditusuk Orang yang Menolong

Joko mengatakan, karena terlalu mahal, pembayaran tol selalu dibebankan ke penumpang.

Menurut Joko, penumpang yang memilih jalan tol biasanya penumpang yang sedang mengejar jadwal pesawat atau urusan tertentu yang diburu waktu.

Sedangkan penumpang biasa lebih banyak memilih jalur lama.

“Lagi pula jarak tol dan jalur lama selisih hanya 6 kilometer saja. Bedanya di tol itu kebanyakan jalan lurus, jadi lebih cepat,” kata dia.

Bagi Joko, keberadaan tol hanya untuk orang-orang yang memiliki urusan darurat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com